dan akhirnya sampai pada puncak tahun/semester ini, dimana acara wisuda di gelar, dan dia menjadi
salah satu penampil utama, iya… saya yang memilihnya!
Gladi bersih di Samanta Krida UB, kebetulan, pagi ini ketika
Band SMAIS ceksound membawakan lagu Indonesia
Pusaka yang saya aransemen
sendiri, dibantu pelatih vocal bernama
Mukti Irianto (KOS ATOS) yang khusus saya datangkan untuk membimbing dia
(Disty), saya putuskan ketika ceksound
ini untuk memantau dari depan, mengelilingi sudut-sudut gedung ini (Samanta
Krida UB), memantau bagaimana bunyi yang keluar, juga menjaga blocking panggung anak-anak yang tampil
didepan, tentu untuk kepuasan para tamu/undangan/penonton
yang akan datang besok hari, 2 menit setelah memantau dari sudut pojok kanan
dan kiri, terakhir kalinya saya coba memantau lewat sudut tengah (center), mendekat kepanggung, hingga
jarak saya dan panggung kurang-lebih
7 meter, tepat di kursi VIP, disana saya duduk sejenak, tepat di sebelah Pak
Yaqub (Kepala Sekolah SD Islam Sabilillah Malang), tidak lama kemudian setelah
saya disana, beliau berbisik kepada saya, kurang-lebih
begini, “Gurune hebat!!!”, saya kaget
dan respon dengan membalas komentar
beliau, “gimana pak yaqub?”, beliau
berkata lagi, sip! Apik… band e SMA
termasuk anyar, sampean ya termasuk orang baru, disty iku biyen gak koyok ngene
iki, arek e mennengan, tapi saiki yo ngunu iku, hebat! Pak Fajar Hebat!!. Sebelum
lanjut saya ingin berkata, jujur saja, telinga saya seperti mekar mendengar komentar beliau hehehe,
intinya, Disty yang sekarang sudah berbeda dari Disty beberapa tahun yang lalu.
Dari komentar itu saya menjawab dengan mencoba mengajak beliau guyon, ah tidak pak, memang anaknya
punya kemauan, saya hanya memotivasi saja, “pertama-pertamae
yo angel ngajak e, ya gitu, nggak pede dia, kadang harus tak fatihai setiap
malem ce’anak e gelem nyanyi! Hehehe… “, saya berharap beliau membalas “guyonan” saya dengan guyon juga, tapi beliau malah menyalami
saya dan berkata “yo iku hebat e sampean
pak, salut!!”, “ah pak Yaqub bisa aja”…
jawab saya sambil saya ucapkan dalam
hati, Alhamdulillah...hehe.
Jadi begini, pada awalnya saya melihat potensi dia (Disty)
ketika pertama kali ada di SMAIS, waktu itu dia, mutia, desty, billa dan Jilan,
terlibat sebuah proses bimbingan bersama saya untuk lomba Vocal Grup waktu itu, dan Alhamdulillah hasilnya kami (mereka) tim
ini ada di 3 besar, Alhamdulillah. Ngomong-ngomong,
saya hanya ingin memberitahukan, anak satu ini, yang dibilang Pak Yaqub tadi
banyak perubahan, dulunya memang pendiam, diajak ngomong yo angel, kalo ditanya jawabnya ya iyo iyo tok, tapi pertama kali mendengar warna suaranya, saya jatuh
cinta dengan anak ini, juga dengan usaha-usaha nya yang tidak banyak beralasan
ketika berproses, tidak banyak berkata, tapi banyak aksi, istilahnya itu “nggak banyak puisinya lah”. Memang,
setelah dia dkk juara 3 vocal grup, saya
menunggu momen lagi, tidak adanya lomba dll, membuat saya jarang bertemu disty
lagi, dari dulu sebenarnya saya ingin
banyak melihat disty terlibat proses dengan saya, tapi karena waktu dan lain
hal, lagipula disty biasa bermain cello di tim orchestra, pernah suatu ketika dia ikut lomba vocal solo, dan yang sangat saya sayangkan, mengapa tidak dengan
saya (pembimbingnya), itu saja.. hehe, padahal itu yang saya harapkan (dari
dulu), bisa berproses dengan anak dengan bakat yang berhasil membuat saya
penasaran dan jatuh cinta ini.
Waktu yang dinanti pun tiba, waktu itu ada sebuah festival
band di Universitas Islam Malang, festival band SMA se-Malang Raya, pada awalnya,
satu-satunya vocalis yang sering
dipakai di SMAIS adalah Gusti, tapi melihat sikon
waktu itu, pada saat yang hampir bersamaan, Gusti harus ikut lomba Vocal solo di Universitas Islam Negeri
MM (UIN Maliki), akhirnya saya tidak pikir panjang dan menunjuk Disty sebagai vocal di Band untuk festival ini,
awalnya banyak yang memandang sebelah mata pada keputusan saya, banyak yang pesimis,
guru-guru, termasuk wali kelasnya
sendiri (Bu Can) bertanya-tanya, “kenapa menunjuk Disty pak Fajar?”, saya hanya
balas pertanyaan itu dengan sebuah senyuman waktu itu, ini sebuah pertanyaan
yang tidak harus dijawab langsung (pikirku). Hehehe, saya bertanya ke Disty
waktu itu sebelum tampil, “Disty mau
juara berapa, doanya bagaimana semalam? “, Dia menjawab, “saya tidak menargetkan juara pak, tapi saya
berharap bisa tampil maksimal”, katanya sebelum naik panggung, saya berpesan
waktu itu, yasudah, “jangan lupa bawa
semangatnya ke atas panggung, liane wis apik apik, pak fajar nggak berharap
kamu sama dengan mereka, setidaknya kamu harus jadi pembeda diantara
peserta-peserta yang lain itu ya. Semangat!!”, singkat cerita, Alhamdulillah
kami juara 3, untuk ukuran pertama kali, ya ini sangat baik (pikirku), komentar
pertama yang saya dengar dari Disty adalah, “specialis juara 3 pak… hehe”. “Tidak
apa-apa, kamu tetep juara 1 kok di hati saya.. hwkkk”.
Kembali lagi ke hari ini, 24 Mei 2017 di Samanta Krida UB
Sebuah kebanggan bisa disini ketika mendengar apa yang
dibicarakan orang lain itu sehati dengan apa yang saya cita-citakan, hari ini
saya belajar bahwa memang apa yang diimpikan kemudian dilanjut dengan cara diusahakan
memang 99% akan mendapatkan jalan dan pertolongan dari Allah, tawakal adalah salah satu senjata
terakhir sebelum 1% kegagalan menghantui harapan.
Akhir sekali, saya hanya ingin mengucapkan selamat kepada
dia Fairuza Fasya Rahadisty (Disty), yang sudah membuat wajah saya tidak malu
atas cibiran orang sekitar, dia sudah
mengusahakan untuk dirinya, dan saya sebagai orang yang sangat berharap lebih
ini akhirnya merasakan imbasnya, selamat! Kamu sudah berhasil keluar dari zona
nyamanmu (yang kata Pak wahab) dulu ketika sebelum ada pak Fajar di SMAIS kamu
tidak pernah mau nyanyi sendiri, maunya harus vocal grup, padsu, dll. Yang kata pak Umar, sekarang Disty sekarang
jauh berubah dari pada dulu, sekarang Disty sudah sangat layak menjadi solois, vocal utama, dan ditambah aksi
panggung yang jauh lebih berani dan menarik dari sebelumnya, dan pada saya
sendiri, yang sangat bahagia mendoakanmu setiap hari, mengusahakan yang bisa
diusahakan, mengharapkan karena memang saya percaya, kamu memang bisa diharapkan,
disty!!.
Selesai.
2 Comments
Alhamdulillah, terima kasih Pak Fajar, such an honour for me. semoga ilmunya barokah. amin. he he
ReplyDeletesama-sama, amin.. semangat!
Delete