“Setiap
pagi dihari sabtu,
Setiap pagi di hari sabtu - mereka bertemu,
Setiap pagi dihari sabtu - mereka hanya sekedar bertukar senyum,
Setiap pagi di hari sabtu itu - sebelum matahari meninggi,Raja dan Rosie,
perjumpaan mereka berdua-pun - harus pergi”.
Setiap pagi di hari sabtu - mereka bertemu,
Setiap pagi dihari sabtu - mereka hanya sekedar bertukar senyum,
Setiap pagi di hari sabtu itu - sebelum matahari meninggi,Raja dan Rosie,
perjumpaan mereka berdua-pun - harus pergi”.
Hari kamis, Siang itu Rosie ke sekolah untuk beberapa
keperluan, berinisiatif untuk membuat kegiatan ekstra tambahan untuk anak-anak,
karena akan mengikuti lomba di sebuah universitas terkemuka di Malang, kring…. Smartphone Raja berbunyi, satu
panggilan masuk dari nomer tak dikenal, “siapa
sih?”, gumamnya dalam hati, wajahnya Nampak kesal, Raja pun memalingkan
wajah dari konsentrasinya membaca sebuah novel, diruang guru ini sangat sepi,
dering telepon itu pun juga cukup kencang, Raja coba menolak telepon itu,
kebiasaan Raja, tak mau berurusan (ruwet) dengan orang tak dikenal, kecuali
orang itu sms/wa terlebih dahulu baru Raja akan bicara, mengangkat panggilan
masuknya.
Raja mereject
panggilan itu, sejurus kemudian ia kembali ke novel bacaannya tadi.
Tak lama berselang, smartphone itu bordering lagi, kali ini
hanya notif pesan whatsapp, Raja meraih smartphone dalam tas nya lagi, ternyata
dari nomer yang tak dikenal itu,
“assalamualaikum pak”, begitulah isi pesannya, Raja balas menjawab, “waalaikum salam, dengan siapa?”,
Rosie yang memang sedang online cepat membalas pesan balasan Raja, “ini saya pak, Rosie, saya ada keperluan,
ini saya sedang di lobby untuk menemui bapak, sedari tadi sudah di telp lewat
TU pun tak ada jawaban, bisakah bertemu sebentar?”, Raja juga langsung
membaca pesan Rosie, Raja pun bergegas menuju Lobby TU, Raja merasa tak enak
membuat Rosie menunggu lama karena untuk keperluan sekolah, setibanya di Lobby
Raja langsung duduk dekat Rosie, tepat disamping Rosie, dikursi panjang warna
hitam ini, Raja membuka obrolan, “maaf
kak, tadi lagi baca sesuatu, lagi seru.. hehe”, Raja coba cairkan suasana,
Raja benar-benar tidak enak karena membuat pelatih ekstra tari ini menunggu, “iya pak, tidak apa-apa, maaf mengganggu,
saya hanya sebentar”, singkat cerita, ditengah asyik-asyiknya mereka
mengobrol, membahas lomba, teknis dan menentukan jadwal latihan bersama untuk
anak-anak, seorang staf TU memanggil Raja untuk beberapa keperluan, “Pak, bisa ke ruang atas sekarang untuk
koordinasi dengan kepala sekolah, sudah ditunggu, ada keperluan mendadak”,
ucapnya, Raja pun yang sedang asyik ngobrol mendadak berpamitan kepada Rosie, “maaf kak, sudah itu aja, nanti lanjut WA
oke, ini saya sedang ditunggu”, “oh
iya pak”, timpal Rosie, ia berkata lagi, “saya terima kasih banyak, kalau boleh saya WA nanti sore atau malam ya
pak”, Raja menjawab “iya kak”, Raja
pun berdiri dan meninggalkan Rosie, Raja berjalan menuju lantai 2 diruang meeting, sesampainya di tangga, Raja
melambaikan tangan pada Rosie, Rosie pun balas tersenyum pada Raja dan meninggalkan
lobby itu.
Dalam hati Raja sedikit berpikir tentang keasyikan mengobrol
tadi yang harus terpotong karena sebuah keperluan lainnya. Hari itu juga adalah
sebuah hari yang tak mengenakkan sebenarnya untuk Raja, Siang itu nampak
wajahnya menunjukkan keraguan, untung saja, masih elegan tertutupi ego nya yang
mencoba menahan, “jangan sampai lagi..”,
gumamnya dalam hati, tapi apa bisa?.
Bersambung…
0 Comments