Selanjutnya hampir seminggu dua kali Raja harus menemui partner kerjanya yang baru ini
disekolah,
sedikit kaget pada awal berjumpa
sedikit mengingat pada pertemuan kedua
menyebalkan mungkin untuk selanjutnya!
sedikit kaget pada awal berjumpa
sedikit mengingat pada pertemuan kedua
menyebalkan mungkin untuk selanjutnya!
entahlah, bagaimana.
bertemu perempuan yang terasa seperti mantan, namun belum pernah jadian itu.
bertemu perempuan yang terasa seperti mantan, namun belum pernah jadian itu.
ketakutan-ketakutan yang tak jelas alasannya, sepertinya memang
benar menghantui Raja, bahkan hari ini, ia sedang sendiri di ruangan miliknya
di sekolah, ruang music, sambil memainkan piano dan jari-jarinya pelan-pelan menekan
touch keyboard berwarna putih ini, wajahnya
Nampak sedikit cemas, sepertinya Raja sungguh membayangkan sesuatu yang tak
perlu ia ingat, Raja mulai menggambarkan wajahnya, wajah siapa lagi?, hm….
Lupakan! tentu saja Rosie. jelas beberapa pesan dan pertanyaan yang sebenarnya basa-basi lewat
chat dengan Rosie kemarin sampai hari ini itu ia balas dengan biasa-biasa saja
juga dengan cara yang professional
layaknya partner kerja.
Lalu bagaimana dengan Rosie? Apakah ia sama dengan Raja?
Raja slalu berharap tak ada lagi jatuh ke sekian dalam
hidupnya, bukankah dulu Rosie hilang tanpa kabar? dan datang dengan status Istri orang
dengan anak perempuan sebagai buah hatinya itu. wajahnya tersenyum, namun seisi raganya lemas kali ini, makin kesini Raja menyadari beberapa hal, pertanyaan lama
muncul dibenak Raja, pertanyaan iseng ini muncul, pertanyaan yang dulu pernah,
pernah ia simpan rapat-rapat, yang sempat membuatnya sedikit terluka pada
kenyataan. Apakah Rosie tahu bahwa Raja sangat menyukai Rosie waktu itu? Raja memalingkan diri dari pikirannya sendiri, melanjutkan menekan-menekan touch keyboard lewat nada minornya itu, Ah.. Rosie sudah bersuami bukan? Raja
menepuk jidatnya, melanjutkan santainmya yang benar sendiri ini.
Siang itu Raja pun menyimpan penasarannya itu dalam hati,
sedang Rosie diruang yang lain-pun sebenar-benarnya juga kaget,bukan karena disana sebagai
partner adalah adik tingkatnya, tapi lebih kepada beberapa perasaan tersimpan
beberapa tahun yang lalu untuk Raja, 'oh apakah Raja tahu kalau Rosie dulu
menyukainya? tentu siang ini Rosie tak akan menemukan jawaban yang ia harapkan, dan sudahlah,
biarkan bagian dari emosi sesaatnya ini beranggapan semuanya menjadi lebih rumit,
dan apakah ia harus pura-pura lupa tak memeperhatikannya (lagi)?, memaksa melupakannya (lagi)? lari dari kenyataan hatinya sendiri?.
Baiklah.
Bersambung
0 Comments